IP Address merupakan identitas unik yang disematkan pada setiap perangkat jaringan pada end device yang menerapkan protokol TCP/IP. IP Address dapat dianalogikan sebagai nomor rumah pada lingkungan perumahan seperti diilustrasikan pada Gambar
Gambar 3.x menunjukkan berisikan 2 ilustrasi yang berbeda. Bagian kanan menunjukkan ilustrasi perumahan yang terbagi menjadi 2 area. Area pertama adalah perumahan di sepanjang jalan no.7 (7th street) dan area kedua adalah perumahan yang berlokasi di sepanjang jalan no.8 (8th street). Kedua jalan terhubung ke jalan utama “Mountain View”.
Ilustrasi perumahan tersebut jika digunakan untuk
menjelaskan network address dan host address adalah sebagai berikut:
1) Nomor rumah adalah pemisalan dari host address
2) Nama jalan perumahan (7th street dan 8th street) menunjukkan network address
3) Jalan utama “Mountain View” menunjukkan jaringan internet
4) Jika rumah di 7th street akan mengirim barang ke rumah nomor 515 yang berada di jalan 7th street dan 8th street maka, alamat pengiriman yang harus ditulis adalah “No.515 Jalan 7th street” dan “No.515 Jalan 8th street”
5) Jika penulisan alamat pada poin ke-4 diterjemahkan ke sistem pengalamatan protokol TCP/IP, dibutuhkan data-data sebagai berikut
a) Untuk rumah 515 di jalan 7th street: 192.168.0.7
b) Untuk rumah 515 di jalan 8th street: 192.168.0.23
IP Address tidak hanya dimiliki oleh perangkat jaringan yang terdapat pada end device. Pada jaringan komunikasi data, intermediary device juga memiliki IP Address. Intermediary device memiliki minimal 2 IP Address seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3.9.
Intermediary device pada Gambar 3.x berupa perangkat router. Perangkat tersebut memiliki 2 IP Address, yaitu 10.5.0.2 dan 192.168.0.1. Kedua alamat IP tersebut digunakan untuk berkomunikasi pada 2 jaringan atau network yang berbeda, yaitu:
1) IP Address 192.168.0.1 digunakan untuk komunikasi dari dalam jaringan ke luar jaringan.
2) IP Address 10.5.0.2 digunakan untuk komunikasi dengan perangkat lain yang memiliki kelas yang sama.
IP Address yang digunakan di seluruh dunia dibedakan menjadi 2, IPv4 dan IPv6. IP Address pada Gambar 3.9 menggunakan IPv4. Perbedaan mendasar dari kedua IP Address tersebut adalah jumlah bit penyusunnya serta representasi IP Address bagi manusia. Karakteristik dasar komputer adalah hanya mampu mengolah data dalam format biner, sementara manusia lebih mudah menggunakan format desimal. Kedua hal inilah yang membedakan representasi atau cara penyajian IPv4 dan IPv6. IPv4 disusun dalam format DDN, Dotted Decimal Notation, sedangkan IPv6 disusun dalam format heksadesimal.
Struktur IPv4 terdiri dari 2 data, network address dan host address. Kedua data tersebut disusun dalam 4 blok data. setiap blok terdiri dari 8 bit data, sehingga sering disebut dengan oktet. Total bit penyusun IPv4 berjumlah 32-bit seperti ditunjukkan pada Gambar 3.10.
Format biner (blok oranye) digunakan agar dapat dibaca oleh komputer. Format desimal (blok biru) digunakan agar mudah dibaca oleh manusia. Format DDN (blok hitam) digunakan sebagai standar penulisan IPv4. Setiap oktet memiliki nilai jangkauan yang dimulai dari 0 (0000-0000) sampai dengan 255 (1111-1111).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar